Wednesday 23 March 2011

Pentingnya Asupan Meneral Bagi tubuh

Tahukah Anda, bahwa tubuh manusia terdiri dari 80% air, bahkan ada dua bagian tubuh manusia yang memiliki kadar air di atas 80 persen dimana keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, yaitu Otak dan Darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Untuk menjaga kesehatanya manusia harusminum air putih kurang lebih 2 liter perhari atau lebih. Namun ukuran ini tidak berlaku pada anda yang hobby merokok, sebaliknya anda harus mengkonsumsi air putih lebih dari 2 liter perhari. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh, misalnya air seni, keringat, pernapasan dan sekresi.

Apabila kekurangan air yang akan terjadi adalah tubuh akan menyeimbangkan sendiri “menyedot” air dari komponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling dekat, darah. Karena kandungan air dalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka darah akan menjadi kental sehingga perjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang lancar.

Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi terdapat 80 persen air, pada orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen.
Air juga merupakan zat gizi penting bagi kesehatan tubuh karena berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit.

kekurangan air 1 persen dari berat badan disebut dengan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh yang ditandai dengan pusing, lelah, penurunan kemampuan fisik dan kognitif serta gangguan kesehatan.
Minum air yang cukup dan aman akan mengoptimalkan kesehatan berbagai organ tubuh sehingga dapat menghasilkan urine sebanyak 2 liter sehari yang terbukti mencegah batu ginjal
Sebuah penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh THRIST (The Indonesian Regional Hydration Study) terhadap status hidrasi pada remaja dan dewasa di dua wilayah ekologis berbeda menunjukkan hasil sebanyak 46,1 persen subyek remaja dan dewasa mengalami dehidrasi.

Dehidrasi lebih banyak terjadi pada kelompok usia remaja (15-18 tahun) yaitusebesar 49,5 persen dibandingkan dengan kelompok usia dewasa (25-55 tahun) yang hanya sekitar 42,5 persen.

Hasil ini mengungkapkan salah satu penyebab timbulnya masalah dehidrasi adalah rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai air minum termasuk fungsi air, tanda-tanda dehidrasi serta akibat yang ditimbulkan oleh dehidrasi.
Bahkan kekurangan air bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan otak. Kurang 1 persen saja bisa mengalami gangguan ingatan.

Air minum yang layak untuk dikonsumsi pada dasarnya adalah tidak berbau, jernih, tanpa rasa dan tanpa warna, akan tetapi semua itu belum cukup karena tubuh kita juga membutuhkan asupan mineral guna menunjang organ-organ dalam tubuh untuk bekerja dengan baik. Sesuai data badan kesehatan dunia World Heald Organization (WHO) ternyata terdapat beberapa elemen mineral yang tidak dihasilkan sendiri oleh tubuh manusia, artinya elemen mineral tersebut hanya dapat diperoleh dari luar tubuh kita.

Lalu bagaimana  cara Anda memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh?

Jawaban cerdasnya adalah mineral dapat diperoleh melalui makanan dan minuman tetapi pengolahan makanan dan minuman terkadang menghilangkan kandungan mineral yang ada. Contohnya pada proses pengolahan air minum, bahwa untuk mendapatkan air yang layak untuk dikonsumsi bukanlah proses yang mudah dan sesederhana yang kita pikirkan. Karena proses pengolahan yang salah akan mengakibatkan kehilangan kandungan mineral air.

Bayangkan, apa yang terjadi jika tubuh kekurangan mineral seperti kalsium dan kalium yang berperan dalam merangsang detak jantung.

Sebuah tahap penyaringan air bisa saja menghasilkan air yang jernih, akan tetapi dapatkah dipastikan bila air tersebut memiliki kandungan mineral dan bebas senyawa kimia berbahaya dan mikrobiologi patogen?
Pembuktiannya tidaklah semudah cara yang sering kita temui dan beredar di masyarakat umum. proses uji kelayakan air minum membutuhkan beberapa proses laboratorium yang akurat dan baik adanya, dengan standarisasi tertentu. 

No comments: